
Batangkab.go.id - Investor PT. Bhimashena Power Indonesia (BPI) yang akan membangun PLTU 2 x 1.000 megawatt di Kabupaten Batang diharapkan dapat memetakan lahan yang telah dibebaskan, seperti sawah, rawa, dan tegalan. Bagi tanah yang berproduktif Bupati Yoyok Riyo Sudibyo meminta investor harus bisa mencarikan atau membuka lahan baru yang nantinya dapat dimanfaatkan para petani. Hal ini disampaikan Bupati saat jumpa pers Minggu (4/8/2013) di Rumah Dinas-nya. Menurut Bupati Yoyok Riyo Sudibyo, pembangunan PLTU Batang nantinya harus bisa dinikmati oleh warga yang terkena dampak, termasuk penyediaan lahan pengganti kepada para petani daerah setempat. Pemkab Batang sudah bertekad membantu para petani dengan memasukkan masalah lahan pengganti dalam dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (amdal). “Kami sudah meminta pada Badan Lingkungan Hidup Jateng memasukkan lahan baru dalam dokumen Amdal agar mempunyai kekuatan hukum. Akan tetapi, kami minta PLTU harus tetap dibangun di Batang,” katanya. Terkait dengan kunjungan Komnas HAM ke Kantor Gubernur Jawa Tengah yang mendampingi warga yang belum sepaham dengan berdirinya PLTU Batang belum lama ini, Pemkab Batang mempersilakan institusi tersebut ikut mendampangi penyelesaian kesalahpahaman itu secara seimbang. Bupati Yoyok juga mempersilakan Komisi Nasional Hak Asasi Manuasia memfasilitasi pertemuan antara masyarakat dan investor terkait dengan masih adanya kesalahpahaman mengenai proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di tiga desa di Kecamatan Kandeman tersebut. “Kami sudah minta pada Komnas HAM mendampingi melakukan survei resmi di lokasi PLTU agar masyarakat yang belum sepaham terhadap proyek itu bisa mengerti,” ujar Bupati. Ia mengatakan bahwa PLTU merupakan proyek negara sehingga semua pihak diharapkan bisa mendukung berdirinya proyek ketenagalistrikan berkekuatan 2×1.000 megawatt tersebut. “Pada bulan Oktober 2012, sudah pernah Komnas HAM ikut mendampingi masalah konflik PLTU. Saat itu, Komnas HAM juga menyatakan siap memfasilitasi pertemuan warga dengan investor pelaksana proyek pembangunan PLTU Batang,” jelasnya. Sampai dengan sekarang PLTU di Batang masih dalam tahap pada fokus untuk peletakan batu pertama yang rencana akan dilaksanakan bulan Oktober mendatang.(mc-humas)